PENGERTIAN OBAT ANTI HIPERTENSI


Obat anti hipertensi adalah salah satu pilihan dalam penanganan penyakit hipertensi. Di dalam obat anti hipertensi ini juga menyimpan pro dan kontra. Banyak mitos mengenai obat anti hipertensi yang beredar dalam masyarakat seperti “hati-hati jangan terus diminum nanti sakit ginjal.” Apakah benar hal ini? Yuk, simak pembahasan panduan obat anti hipertensi berikut ini.
Mengenal obat-obat anti hipertensi
Obat anti hipertensi memiliki jenis yang amat beragam. Pilihannya tentu berdasarkan keadaan kondisi Anda dan penggunaannya harus dengan nasihat dokter. Beberapa golongan obat anti hipertensi yang Anda harus ketahui:
  1. Diuretika. Obat ini bekerja dengan membuang kelebihan air melalui urin dan natrium dari tubuh. Dengan dikeluarkan air ini diharapkan penurunan tekanan darah. Obat yang masuk dalam golongan ini: thiazide, furosemide, spironolakton, dan lainnya.
  2. Penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE) atau ACE inhibitor. Obat ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah dengan mencegah terbentuk hormon angiotensi yang akan melebarkan pembuluh darah. Obat yang masuk dalam golongan ini adalah captopril, lisinopril, ramipril, dan lainnya.
  3. Penghambat reseptor angiotensin atau angiotensin receptor blocker (ARB). Obat in menghambat aksi hormon angiotensin. Contohnya ialah losartan, olmesartan, valsartan, telmisartan, dan lainnya.
  4. Penghambat beta atau beta blocker. Obat ini menghambat saraf tertentu dan sinyal hormon ke jantung dan pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah. Contoh obat ini adalah metoprolol, nadolol, penbutolol, bisoprolol, dan lainnya.
  5. Penghambat kanal kalsium atau calcium channel blocker (CCB). Obat ini mencegah ion kalsium untuk masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah sehingga otot menjadi rileks dan tekanan darah menurun. Contoh obat ini adlah amlodipine, nifedipine, diltiazem, dan lainnya.
  6. Lainnya seperti penghambat renin, dan lainnya.Penggunaan obat dapat hanya satu obat saja atau pengobatan tunggal, atau dapat dikombinasikan bila perlu.
Tips meminum obat anti hipertensi
  1. Jangan menghentikan atau menambah jumlah atau jenis obat anti hipertensi tanpa sepengetahuan dokter.
  2. Ketahui nama dan dosis obat yang Anda minum.
  3. Setiap berobat atau menemui dokter, bawa semua obat yang tengah Anda minum.
  4. Konsumsi obat sesuai dosis dan frekuensi minum sesuai dengan yang dianjurkan.
  5. Jangan mengombinasikan obat anti hipertensi dan obat lainnya (misalnya obat batuk) tanpa sepengetahuan dokter.
  6. Jangan menambahkan terapi obat “alami” atau “herbal” yang belum diketahui atau terbukti pengaruhnya bagi tubuh Anda.
  7. Jangan konsumsi obat bersama alkohol.
  8. Jika obat sudah mau habis, lakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan menunggu obat habis.
  9. Obat yang diminum memiliki efek samping masing-masing, ketahuilah dan tanyakan dengn jelas kepada dokter.
  10. Penggunaan obat hipertensi jika sesuai indikasi dan dosisnya maka berisiko rendah untuk merusak organ Anda seperti ginjal. Oleh karena itu Anda tidak perlu khawatir.
Tak hanya obat
Jika Anda dalam tahap prahipertensi atau berisiko terhadap hipertensi, atau sedang dalam pengobatan hipertensi, pastinya Anda akan disarankan oleh dokter untuk menjalani perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain tidak merokok, pola makan yang sehat (rendah garam dan rendah lemak), memilki berat badan ideal, berolahraga, dan membatasi konsumsi alkohol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar